Piramida Akademi Bersama Dengan Plaza Informasi Pendidikan Luar Biasa Menyelenggarakan Webinar Nasional Edukasi Masyarakat Bertajuk Kolaborasi Masiv Sukseskan Pendidikan Inklusif

Webinar edukasi masyarakat tentang “Kolaborasi Masif Sukseskan Pendidikan Inklusif” diadakan sebagai bagian dari program tahunan Plaza Informasi Pendidikan Luar Biasa (PINPLB) pada tahun 2024. Kegiatan ini dilakukan secara daring dengan dua sesi pemaparan materi dan tanya jawab. Tujuan webinar adalah untuk mendidik peserta mengenai pentingnya kolaborasi dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus. Acara berlangsung pada 22 Desember 2024, dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB, dihadiri oleh 55 peserta termasuk orang tua, praktisi pendidikan, dosen, dan masyarakat umum

Dalam webinar ini disampaikan dua materi tentang kolaborasi penting di sekolah Inklusif yaitu kolaborasi dalam elemen Tri Pusat Pendidikan dan Kolaborasi antar guru di dalam kelas. Materi disampaikan oleh dua narasumber yang merupakan akademisi dan konsultan pendidikan inklusif di Indonesia.

Materi Pertama disampaikan oleh Fiyola Triana Eldiva, M.Pd. Fiyola adalah seorang dosen prodi Pendidikan Khusus di Universitas Adzkia yang menyampaikan materi tentang kolaborasi Tri Pusat Pendidikan, yang meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat, dalam sekolah inklusif. Sekolah inklusif menerima semua siswa, terlepas dari kemampuan atau latar belakang mereka. Kolaborasi di antara ketiga pusat pendidikan ini sangat penting untuk mencapai inklusivitas, sebuah konsep yang ditekankan oleh Ki Hajar Dewantara. Keluarga memainkan peran utama dalam membentuk kepribadian anak-anak, sementara sekolah menyediakan pendidikan terstruktur, dan masyarakat menawarkan pendidikan sosial yang bertujuan untuk menumbuhkan kewarganegaraan yang baik. Kolaborasi yang efektif melibatkan kerja sama untuk mencapai tujuan positif, meningkatkan implementasi program melalui upaya rutin. Aspek-aspek utama meliputi pengembangan program pelatihan, menjaga komunikasi terbuka, dan membangun kemitraan untuk inisiatif seperti intervensi dini dan pertemuan orang tua. Tiga model kolaborasi di sekolah inklusif disebutkan: model satu arah, model kooperatif dua arah, dan model kerja sama komprehensif.

Materi kedua disampaikan oleh Yanti Sam Amir, M.Pd., Kaprodi Program Studi Bimbingan dan Konseling STAI Persis Garut. Yanti menyampaikan materi ini membahas tentang pendidikan inklusif dan co-teaching, dengan fokus pada kolaborasi antar guru di sekolah inklusif. Pendidikan inklusif bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung semua siswa, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK). ABK adalah anak-anak dengan perbedaan dalam kemampuan belajar atau fisik, yang mungkin mengalami kesulitan dalam belajar atau berinteraksi. Masing-masing ABK memiliki keunikan dan potensi yang perlu dikembangkan dengan pendekatan khusus dalam pembelajaran.Ada berbagai jenis kebutuhan khusus seperti gangguan belajar, gangguan perkembangan seperti autisme, gangguan fisik, dan gangguan sensori. Anak berkebutuhan khusus menghadapi tantangan dalam belajar, interaksi sosial, serta kurangnya akses pendidikan yang memadai. Guru memiliki peran penting dalam memahami kebutuhan anak, dengan cara mendengarkan, melakukan asesmen untuk mengidentifikasi kebutuhan, memberikan dukungan emosional, dan bantuan praktis dalam menghadapi tantangan.Penanganan kebutuhan anak harus komprehensif, melibatkan orang tua, guru, konselor, dan tenaga medis. Ini termasuk identifikasi kebutuhan, pengembangan rencana intervensi, pelaksanaan intervensi, serta evaluasi berkala. Co-teaching adalah pendekatan kolaboratif di mana dua atau lebih guru mengajar bersama di satu ruang kelas untuk mendukung semua siswa. Ini membantu memaksimalkan pembelajaran dan menciptakan lingkungan profesional. Keuntungan co-teaching termasuk meningkatkan aksesibilitas pembelajaran dan pengembangan profesional guru. Namun, ada tantangan seperti kurangnya pelatihan dan dukungan administrasi.Beberapa model co-teaching yang dapat digunakan adalah: One Teach, One Observe; One Teach, One Assist; Parallel Teaching; dan Station Teaching. Masing-masing model memiliki cara berbeda dalam memfasilitasi pembelajaran dan dukungan bagi siswa.

Acara dimeriahkan dengan pembagian voucher diskon penerbitan buku dan publikasi jurnal ilmiah LITERAL: Disability Studies Journal, yang disediakan oleh PIRAMIDA AKADEMI. Pada akhirnya, kegiatan berjalan dengan lancar dan diakhiri dengan pembagian sertifikat dan file materi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top